MORAL Menjadi Kunci Utama Membangun Indonesia

MORAL Menjadi Kunci Utama Membangun Indonesia

MajalahPost | Hallo teman... Apa kabar kamu sekalian? Semoga baik-baik saja. Teman, saya hari ini ingin ngebahas tentang tema yaitu "Membangun Indonesia Melalui Teknoligi Informasi dan Komunikasi".

Saya yakin kalian pasti udah pada tahu kan apa itu teknologi? Ada yang belum tahu? haha, nggak mungkin lah yaa. Dijaman yang serba canggih ini kalo nggak mengenal teknologi, emang kamu tinggal dimana? Di hutan? hehe :D . Yang kalian selalu bawa itu apa? teknologi bung, iya gak? HP kan teknologi, itu contoh paling simple yang saya berikan.

Oke, kembali lagi ke tema kita yaitu membangun Indonesia melalui "TIK".

Jujur saya katakan, saya kontra terhadap tema diatas. Membangun negeri dengan teknologi? Akan jadi apa negara kita kedepannya terutama Indonesia ini. Kalau dipikir-pikir bukan waktunya kita mengatakan bahwa seolah-olah teknologi dapat berbuat apapun di muka bumi ini, justru teknologi lah yang mungkin akan menghancurkan negeri ini.

Yang mau saya katakan apa? Sebenarnya teknologi bukanlah jalan atau alternatif yang dapat kita tempuh untuk membangun negeri menjadi yang lebih baik. Kenapa demikian? Karena negeri kita Indonesia ini tidak membutuhkan itu kalau sekedar membangun negeri. Moral, moral, sekali lagi saya katakan moral yang harus dibenahi di dalam masyarakat kita sekarang termasuk saya.

Moral adalah hal terpenting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Moral yag baik akan memunculkan pribadi yang baik, pribadi yang baik akan memunculkan masyarakat yang baik, masyarakat yang baik akan memunculkan warga negara yang baik, nah dengan warga negara yang baik, sudah dapat dipastikan bahwa negara tersebut akan baik pula struktur pemerintahannya.

Sekarang saya mau tanya kepada anda, apa yang membuat negeri kita hancur? Struktur pemerintahannya bung, kenapa tidak, KKN dimana-mana, orang pada haus jabatan terus meningkat, itulah mengapa faktor kuat sebuah negara menjadi rusak.

Sejarah membuktikan hal tersebut, dimana dinasti Muawiyah yang hancur karena para pemimpin yang tamak, sukuisme, haus jabatan, saling berebut jabatan dan kekuasaan serta mementingkan diri sendiri. Itu sejarah yang mengatakannya sendiri bung.

Jadi masalah membangun negeri melalui teknologi informasi juga komunikasi dikesampingkan dulu, kita harus berbenah mulai dari akar-akarnya. Bukan berarti teknologi tidak berguna, bukan!, cuma kita harus membenahi diri pribadi terlebih dahulu agar menjadi pribadi yang baik dan berjiwa nasionalisme. Teknologi juga perlu dan itu hanya sebatas alat bantu. Jika penggunaan teknologi digunakan oleh pribadi yang tidak bermoral apa jadinya nanti !?

Masih ingat kasus Videotron yang menayangkan video p***o kurang lebih 10 menit itu? Itu disebabkan karena apa? Sudah pasti karena penggunaan teknologi yang digunakan oleh orang yang moralnya kurang dan bisa dikatakan sungguh kurang ajar dan tidak bermoral.

Penampakan Kasus Videotron

Membahas masalah videotro tadi, saya jadi teringat dimana Aceh ingin memajukan pendidikan melalui videotron yang kira-kira menelan dana sebesar kurang lebih miliyaran rupiah. Bayangkan miliyaran rupiah hanya untuk videtron. Kalau uang sebanyak itu untuk membantu sekolah pedalaman, mutu guru lebih ditinggkatkan, itu jauh lebih baik dan efisien dibandingkan videotron yang menurut saya kurang berguna dan hanya menghabiskan uang saja. Banyak masyarakat yang kontra terhadap wacana ini dan saya pun termasuk salah satunya, hanya minoritas saja yang pro. Hal demikan berartti masyarakat sadar betul akan ketidakgunaan dari wacana ini.

Videotron

Jadi, sudah dapat dipastikan bahwa negeri yang berperadaban dan negeri yang akan maju serta berkembang kelak adalah negeri yang masyarakat yang ada didalamnya memiliki akhlak yang mulia. Maka jangan berharap membangun negeri hanya dengan sekedar teknologi yang di nomor satukan, tetapi pribadi insani yang bermoral lah yang bisa dijadikan tahap awal dan batu loncatan untuk membuat Indonesia bisa menjadi negeri yang lebih baik kedepannya.

Oleh karena itu saya dan kita semua berharap dengan satu langkah kecil saja, satu langkah kecil bisa membangun Indonesia, yang mana satu langkah kecil itu bukan lain adalah MORAL MASYARAKAT.